Standar Hewan Qurban Idul Adha Beberapa Negara

Logo Lambang Gambar Selamat Hari Raya Idul Adha 2014 - Hari raya Idul Adha tak akan lepas dengan ibadah penyembelihan hewan qurban. Namun tentunya, hewan qurban yang disembelih haruslah memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam aturan agama Islam. Salah satunya adalah standar kesehatan hewan yang harus sangat diawasi.

Tak boleh sembarangan membeli maupun menjual hewan untuk qurban. Syarat hewan yang bisa dipakai sebagai qurban salah satunya adalah hewan dengan kesehatan yang sangat baik dan bebas dari berbagai macam penyakit. Hal inilah yang harus diperhatikan, karena kesehatan hewan qurban adalah yang paling utama karena selain memenuhi persyaratan secara agama juga memenuhi persyaratan secara medis.

Seperti dikutip dari liputan6.com, sampai saat ini diketahui sekitar 60 persen dari hewan kurban yang ada belum memiliki sertifikat kesehatan hewan. Pemeliharaan dan standar kesehatan di berbagai negara pun berbeda-beda. - iberita - Logo Lambang Gambar Selamat Hari Raya Idul Adha 2014 -

Perayaan Idul Adha ditandai dengan pemotongan hewan kurban. Hewan kurban yang dipotong harus memenuhi syarat-syarat kesehatan yang diawasi pemerintah. Lalu bagaimana standar kesehatan untuk penyembelihan hewan di negara lain?

Tentu saja membeli hewan kurban ini tidak boleh sembarangan. Harus diperhatikan beberapa hal untuk mendapatkan hewan kurban terbaik dan bebas dari penyakit. Kesehatan hewan kurban adalah hal yang utama. Apalagi, sampai saat ini diketahui sekitar 60 persen dari hewan kurban yang ada belum memiliki sertifikat kesehatan hewan.

Kalau di Indonesia seperti itu, bagaimana pemeliharaan kesehatan hewan kurban di belahan dunia lainnya? Berikut laporannya seperti dilansir dari arabnews.com, pada Jumat (3/10/2014).

Arab

Arab Saudi cukup memberikan aturan keras dalam hal kesehatan hewan kurban, terutama untuk menyambut Idul Adha. Fatwa yang dikeluarkan oleh Kingdom's General Presidency of Religious Research menyatakan bahwa hewan kurban tidak boleh sakit, buta, kelihatan lumpuh dan kurus.

Bangladesh

Di Bangladesh, kesehatan hewan kurban begitu diperhatikan. Dalam merayakan Idul Adha tahun ini misalnya, tim medis khusus diterjunkan untuk memeriksa jutaan hewan kurban. Hal ini karena ada indikasi penggunaan steroid, sebuah obat untuk menggemukkan hewan ternak, yang dilakukan oleh para penjual. Memakan daging bersteroid ini sendiri dapat mengakibatkan kanker dan gagal ginjal.

Selain itu, pemerintah Bangladesh menerapkan aturan ketat dalam hal impor hewan kurban. Hanya hewan kurban yang benar-benar sehat yang bisa masuk.

Malaysia

Hewan kurban di Malaysia disediakan oleh satu badan usaha bernama 'Meats Trading Sdn Bhd'. Selain menjual hewan kurban, khususnya sapi, badan usaha ini juga berusaha agar hewan yang dijual tetap sehat. Salah satu cara yang digunakan adalah memandikan hewan qurban.

Rusia

Di Rusia, muslim tidak boleh melakukan kurban di wilayah perkotaan karena adanya keberatan dari Dewan Kota dan aktivis lingkungan. Meskipun demikian, pemerintah tetap membantu muslim dalam menjalankan Idul Adha, salah satunya adalah memberikan bantuan kesehatan untuk mengecek kondisi hewan-hewan yang dikurbankan.

India

Dengan mayoritas penduduk beragama Hindu, masyarakat India tidak memakan sapi karena dianggap hewan suci sehingga yang dikurbankan adalah domba dan kerbau. India sendiri masih termasuk negara yang belum dinyatakan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku sapi (PMK) sehingga kesehatan hewan kurban belum terjamin. - Liputan6