Brunei Darussalam atau Brunei, nama resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa Malaysia: Negara Brunei Darussalam, Jawi: نڬارا بروني دارالسلام), adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua negara bagian di Malaysia yaitu Sarawak. Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania Raya telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dan Persahabatan. Pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam telah berhasil mencapai kemerdekaan sepenuhnya.
Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan orang Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini ada di muara Sungai Brunei awal abad ke-7 atau ke-8. Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi Sabah, Brunei dan Sarawak yang berpusat di Brunei. Kesultanan Brunei juga merupakan pusat perdagangan dengan China. Kerajaan awal ini pernah ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatra pada awal abad ke-9 Masehi dan seterusnya menguasai Borneo utara dan gugusan kepulauan Filipina. Kerajaan ini juga pernah menjadi taklukan (vazal) Kerajaan Majapahit yang berpusat di pulau Jawa. Nama Brunai tercantum dalam Negarakertagama sebagai daerah bawahan Majapahit. Kekuasaan Majapahit tidaklah lama karena setelah Hayam Wuruk wafat Brunai membebaskan diri dan kembali sebagai sebuah negeri yang merdeka dan pusat perdagangan penting.
Pada awal abad ke-15, Kerajaan Malaka di bawah pemerintahan Parameswara telah menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei. Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15. Kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah menyebabkan Sultan Brunei mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hinga abad ke-17 sewaktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya. Semasa pemerintahan Sultan Bolkiah (1473-1521) yang terkenal disebabkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah seketika menaklukkan Manila. kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga ke Luzon dan Sulu serta di sebelah selatan dan barat Kalimantan; dan pada zaman pemerintahan sultan yang kesembilan, Hassan (1605-1619), yang membangun susunan aturan adat istiadat kerajaan dan istana yang masih kekal hingga hari ini.
Daftar tokoh Sultan Brunei :
Muhammad (1405-1415)
Ahmad (1415-1425)
Sharif Ali (1425-1433)
Sulaiman (1433-1473)
Bolkiah (1473-1521)
Abdul Kahar (1521-1575)
Saiful Rijal (1575-1600)
Shah Berunai (1600-1605)
Hassan (1605-1619)
Abdul Jailul Akhbar (1619-1649)
Abdul Jailul Jabbar (1649-1652)
Muhammad Ali (1625-1660)
Abdul Mubin (1660-1673)
Muhyiddin (1673-1690)
Nassaruddin (1690-1705)
Hussin Kamaluddin(1705-1730, 1745-1762)
Muhammad Alauddin (1730-1745)
Omar Ali Saifuddin I (1762-1795)
Muhammad Tajuddin (1796-1807)fkjmkh
Muhammad Jamalul Alam I (1806-1807)
Muhammad Kanzul Alam (1807-1829)
Muhammad Alam (1825-1828)
Omar Ali Saifuddin II (1829-1852)
Abdul Momin (1852-1885)
Hashim Jalilul Alam Aqamaddin (1885-1906)
Muhammad Jamalul Alam II (1906-1924)
Ahmad Tajuddin (1924-1950)
Omar Ali Saifuddin III (1950-1967)
Hassanal Bolkiah (1967-)