Brexit adalah sebuah singkatan yang mereferensi kepada peluang keluarnya Inggris (British exit) dari Uni Eropa. Kata ini hampir mirip dengan Grexit yang beberapa tahun lalu populer akibat peluang Yunani (Greece) keluar dari Uni Eropa terbuka lebar. Saat itu, dunia terfokus pada krisis utang Yunani, yang merupakan salah satu pusat ekonomi terbesar dan terkaya di Uni Eropa. Pada 23 Juni 2016, akan diadakan vote atau poll yaitu referendum untuk menentukan apakah Inggris akan keluar dari Uni Eropa atau tidak. Seiring dengan wacana ini, berkembangkan istilah Brexit. Berikut ini adalah sejumlah fakta terkait dengan Brexit tersebut.
Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan akan digelar pada Kamis, 23 Juni 2016. Secara hukum, dia harus mengumumkan 16 minggu sebelum referendum. Secara hipotetis, definisi Brexit masih sangat dangkal. Beberapa kritikus di Uni Eropa mengatakan, Inggris berpotensi akan meninggalkan blok yang selama ini menjadi pasar tunggal di kawasan tersebut. Usul Inggris keluar dari Uni Eropa ini dianggap aneh oleh sebagian pihak. Inggris, usai keluar dari Uni Eropa, bisa memilih untuk mengikuti Norwegia, yang membayar agar tetap bisa terhubung ke pasar tersebut. Sejumlah ekonom memandang, aksi keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan buruk untuk prospek ekonomi Inggris. Pada polling yang dilakukan FT, lebih dari 100 orang ekonomi berpikir jika Brexit tidak akan menumbuhkan ekonomi Inggris. Prospek ekonomi Inggris jangka menengah, selama tiga kuartal pasca-Inggris keluar dari Uni Eropa akan membuat outlook ekonomi berbahaya. Hanya 8 persen yang berpendapat jika ekonomi Inggris akan membaik pasca-keluar dari Uni Eropa. Sementara kurang dari 20 persen koresponden menyatakan Brexit akan membuat perubahan.
Pemilih harus warga negara Inggris, Irlandia, atau warga negara persemakmuran yang berusia 18 tahun dan berdomisili di Inggris. Atau, warga negara Ingris yang tinggal di luar negeri kurang dari 15 tahun. "Kita berada di luar sesuatu yang kita tidak ingin terlibat. Misalnya euro, kita tidak memiliki perjanjian kerjasama, kita sekarang kian dekat untuk keluar dari kesepakatan tersebut. Kita akan menjaga akses penuh untuk menghadapi pasar tunggal, dan kerjasama politik untuk menjaga warga tetap aman," kata Cameron. Dia memperingatkan, Inggris berada dalam ketidakpastian selama tujuh tahun, yakni waktu yang dibutuhkan untuk negosiasi keluar: "Dan di akhir proses, Anda masih tidak bisa memastikan bahwa bisnis kami akan memiliki akses penuh ke pasar, sehingga mengorbankan lapangan kerja." "Keanggotaan Inggris di Uni Eropa menjadi penghalang kita untuk mengubah regulasi. Dan kita bisa memilih siapa yang membuat keputusan penting yang mempengaruhi semua kehidupan kita," kata Justice Secretary Inggris, Michael Gove.
"Euro memicu penderitaan ekonomi bagi orang-orang miskin di Eropa. Peraturan Uni Eropa menciptakan pengangguran massal. Kebijakan imigrasi Uni Eropa telah mendorong pedagang orang dan membawa kamp-kamp pengungsi putus asa di perbatasan kita. Hal ini jauh dari memberikan keamanan di dunia yang tidak pasti, kebijakan Uni Eropa ini telah menjadi sumber ketidakstabilan dan ketidakamanan," tambah dia. "Referendum tak sekadar regulasi perdagangan dan bisnis. Ini lebih kepada demokrasi. Apakah kita telah merdeka, telah memiliki pemerintahan yang independen atau tidak?" ungkap anggota parlemen asal kubu konservatif, John Redwood. Redwood mengatakan, Inggris akan mendapatkan keuntungan yang lebih nyata. "Defisit anggaran dan defisit transaksi berjalan akan turun 20 persen, dengan keluarnya dari Uni Eropa. Inggris bisa membuat undang-undang sendiri, merebut kembali regulasi untuk mengontrol imigrasi dan perbatasan kebijakan, dan kembali eksis dalam lembaga internasional, seperti WTO." Sementara Chief Economic FT, Martin Wolf memiliki pandangan sendiri. "Inggris dengan penduduk kurang dari 1 persen penduduk dunia, dan dengan output sebesar 3 persen, bisa lebih berperan dengan keluar dari Uni Eropa," kata dia.
Inggris bergabung dengan Uni Eurrepean Economic Community, sebelum namanya berubah menjadi Uni Eropa pada 1 Januari 1973. Ini adalah ambisi lama dari perdana menteri Inggris kala itu, Edward Heath. Heath merupakan seorang negosiator saat Presiden Prancis Charles de Gaulle yang saat itu menjabat menolak masuknya Inggris pada 1963. Tapi, De Gaulle jatuh dari kekuasaan pada 1969, yang menjadi pembuka jalan bagi pembentukan Inggris baru. Uni Eropa adalah sebuah blok yang terdiri dari 28 negara yang bukan merupakan sebuah negara, tapi lebih jauh dari sekadar zona perdagangan bebas. Kelompok ini berkontribusi sebesar USD18 ribu dengan populasi sebanyak 500 juta penduduk, ini adalah perekonomian terbesar di dunia. Lebih dari setengah abad, kelompok ini membentuk lembaga yang berpengaruh, seperti Komisi Eropa, hingga Parlemen Eropa, European of Justice yang kemudian berubah menjadi European Council. Jerman menjadi negara paling berkuasa di Uni Eropa. Kanselir Jerman Angela Merkel pemimpin paling berkuasa di blok ini.