Tahun Baru Imlek jatuh di pekan kedua Februari 2016 kali ini, yaitu pada Senin (8/2/2016). Sembilan fakta unik berkaitan dengan Tahun Baru Imlek.
Tidak Jatuh di Tanggal yang Sama - Hari perayaan Tahun Baru Imlek tidak jatuh pada tanggal yang sama tiap tahunnya. Namun begitu, biasanya Tahun Baru Imlek jatuh di hitungan waktu antara tanggal 21 Januari hingga 20 Februari. Hal ini terjadi karena Tahun Baru Imlek ditentukan dari kalender Tionghoa.
Masa Libur 15 Hari - Untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Tiongkok digelar libur panjang selama sekitar 15 hari. Ini merupakan masa libur terpanjang di negara tirai bambu tersebut. Dalam waktu sekitar dua pekan itu, di Tiongkok juga digelar Spring Festival. Festival tersebut bersamaan dengan masuknya musim semi pada tanggal 4 hingga 8 Februari setiap tahunnya.
Hiasan Nuansa Merah - Jelang perayaan Tahun Baru Imlek, masyrakat Tionghoa akan mulai menghias rumah mereka dengan pernak-pernik bernuansa merah. Dalam kepercayaan mereka, warna merah melambangkan keberuntungan. Semakin dekat dengan Tahun Baru Imlek, maka warna merah akan semakin terasa di kawasan pecinan. Warga biasanya memasang segala macam hiasan berwarna merah, seperti lampion atau pernak-pernik merah lainnya.
Tradisi Bagi-Bagi Angpao - Tradisi berbagi angpao saat Tahun Baru Imlek selalu berlangsung di kalangan Tionghoa. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun. Anggota keluarga yang lebih muda berhak mendapatkan amplop merah berisi sejumlah uang. Bingkisan inilah yang disebut sebagai angpao. Selain itu, pada perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya para bos juga akan memberikan bonus kepada karyawannya.
Ucapan Khusus - Saat perayaan Tahun Baru Imlek, warga Tionghoa biasa memberi ucapan khusus dalam bahasa Mandarin. Ucapan “Selamat Tahun Baru Imlek” tersebut dapat diucapkan dengan kata “Xinnian Kuaile”. Ejaan tersebut harus dibaca dengan pelafalan “sshin–nyen kwhy–luh.” Kalimat ucapan “Xinnian Kuaile” ini merupakan kata yang biasa digunakan oleh masyarakat Tionghoa kala menyapa orang yang baru saja mereka kenal di Tahun Baru Imlek. Kata tersebut berisi doa tentang kebahagian dan keberuntungan di Tahun Baru.
Shio Baru - Masyarakat Tionghoa masih memiliki kepercayaan terhadap shio dan zodiak. Dalam kalender Tiongkok, masyarakat menamai setiap tahun dengan nama hewan. Tepat tahun 2016 ini, disebut sebagai tahun Monyet.
Tradisi Bersih-Bersih Rumah - Masyarakat Tionghoa percaya, jika membersihkan dan merapikan rumah jelang Tahun Baru Imlek akan mendatangkan keberuntungan bagi keluarga. Sebaliknya, jika mereka tidak melakukan kegiatan tersebut, mereka percaya akan mendapatkan kesialan.
Dirayakan 1/5 Warga Dunia - Tahun Baru Imlek yang merupakan perayaan Tahun Baru masyarakat Tionghoa ini dirayakan oleh 1/5 penduduk dunia setiap tahunnya. Di Tiongkok sendiri, sekolah dan perguruan tinggi akan diliburkan selama satu bulan untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Tiongkok, Hongkong, dan sembilan negara Asia yang lain memberikan hari libur bagi warganya. Hal ini ditujukan agar masyarakat dapat menikmati Tahun Baru Imlek dengan meriah.
Festival Lampion - Festival Lampion digelar 16 hari, setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Festival ini dilakukan dengan memasang lampion di rumah-rumah warga selama satu bulan penuh. 16 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat pun secara bersamaan mencopot dekorasi tersebut. Lampion yang telah dicopot kemudian diterbangkan ke langit atau dihanyutkan di sungai.