Vampire dog atau anjing liar memang tidak memakan daging korbannya tersebut, tapi hanya mengisap darah, disinyalir menjadi penyebab 21 kambing mati dengan cara tidak lazim. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Sudjono, bahwa ada kemungkinan penyebab kematian kambing disebabkan oleh vampire dog. Tercatat sudah 21 kambing mati, serta tiga luka dengan tempat gigitan yang sama.
Kematian belasan kambing dengan luka di leher dan bagian perut yang menimpa kambing milik tiga warga di Dusun Ketangi, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, disinyalir ulah vampire dog. Musim kemarau pun bisa jadi yang memicu vampire dog turun dari tempatnya untuk mencari makan ke wilayah permukiman penduduk. Karena stok makanan vampire dog semakin berkurang dengan mulai masuknya musim kemarau yang akan terlihat panjang di tahun ini.
Dari hasil pemeriksaan sementara oleh Dinas Peternakan Provinsi dan UPT Laboratorium Keswan Pakis, kambing milik warga tersebut mati dengan kondisi kehabisan darah. Berdasarkan hasil diagnosa dari hewan ternak yang diserang, yaitu kambing diisap darahnya saja. Masyarakat harus lebih waspada dalam mengawasi hewan ternaknya terutama saat malam hari. Seperti diberitakan, dua hari ini, kambing milik warga Dusun Ketangi, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, ditemukan mati, dengan luka pada leher serta bagian perut.
Anjing yang sering menyerang dan menghisap darah ternak dengan luka dan ternak dalam kondisi darah yang telah habis. Pada tahun 1975, sebenarnya juga telah dilaporkan adanya pembunuhan ternak sejenis di kota kecil Moca. Makhluk pembunuh tersebut disebut El Vampiro de Moca. Istilah Chupacabra merujuk kepada kata bahasa Spanyol Chupar yang berarti menghisap dan cabra yang berarti kambing. Sebutan itu datang karena ternak yang terbunuh dan dihisap darahnya kebanyakan adalah kambing.
Pada April 2006, MosNews melaporkan bahwa Chupacabra terlihat di Rusia untuk pertama kalinya. Laporan tersebut menyebutkan adanya makhluk aneh yang menyerang ternak dan menghisap darahnya. Laporan berikutnya juga datang dari desa tetangga yang mengatakan bahwa 30 domba telah terbunuh dan darahnya menjadi kering. Walaupun kebanyakan orang mendeskripsikan Chupacabra memiliki bentuk seperti anjing, namun beberapa kesaksian lain sepertinya berbeda.
Ada yang menyebut Chupacabra memiliki bentuk seperti reptil, memiliki kulit hijau keabu-abuan dan alur punggung dari dekat leher hingga ekor. Tingginya kira-kira 1-1,2 meter dan berdiri atau melompat seperti kanguru. Menurut salah satu saksi, makhluk yang dilihatnya bahkan bisa melompat hingga setinggi 6 meter. Karena makhluk ini tergolong ke dalam dunia kriptid, maka bisa dimaklumi jika teori mengenai asal makhluk ini sangat bervariasi.