Sejarah & Letak Negara Republik Kepulauan Fiji

Sejarah Negara Republik Kepulauan FijiRepublik Kepulauan Fiji adalah sebuah negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik, di sebelah timur Vanuatu, sebelah barat Tonga, dan sebelah selatan dari Tuvalu. Fiji memiliki 322 pulau, 106 di antaranya berpenghuni. Selain itu ada pula 522 pulau kecil. Kedua pulau terbesar adalah Viti Levu dan Vanua Levu yang penghuninya meliputi 82% dari keseluruhan penduduk negara ini. Nama Fiji adalah sebuah kata kuno dalam bahasa Tonga untuk kepulauan itu, yang pada gilirannya berasal dari nama dalam bahasa Fiji, Viti. Ibu kota Fiji, Suva, terletak di pulau ini. Di Fiji banyak imigran yang berasal dari India/Pakistan. Penghuni pertama Fiji tiba dari Asia Tenggara jauh sebelum terjadi hubungan dengan para penjelajah Eropa pada abad ke-17. Persoalan akademik tentang migrasi Pasifik masih belum terpecahkan.

Ada tercatat bahwa Fiji ditemukan oleh penjelajah Belanda Abel Tasman ketika ia berusaha menemukan Benua Selatan Besar pada 1643. Namun baru pada abad ke-19 orang-orang Eropa itu tiba di kepulauan ini untuk menetap di sana secara permanen. Kepulauan ini jatuh ke tangan Britania Raya sebagai koloni pada 1874. Pada 1970 Fiji mendapatkan kemerdekaannya. Pemerintahan demokratis mengalami interupsi oleh dua kudeta militer pada 1987, yang disebabkan keprihatinan bahwa pemerintah pada waktu itu akan didominasi oleh komunitas Indo-Fiji (India). Akibat dari kudeta kedua pada 1987 ialah bahwa Monarkhi Britania dihapuskan, Gubernur Jenderalnya digantikan oleh seorang Presiden non-eksekutif, dan nma lama negara itu berubah dari Dominion Fiji menjadi Republik Fiji (kemudian berubah lagi menjadi Republik Kepulauan Fiji pada 1997).

Sejarah Negara Republik Kepulauan FijiSebuah konstitusi 1990 menjamin etnik Fiji kekuasaan atas Fiji, namun hal ini menyebabkan emigrasi besar-besaran masyarakat keturunan India; kehilangan ini menyebabkan kesulitan ekonomi, namun menjamin bahwa bangsa Melanesia akan menjadi mayoritas. Amendemen yang diberlakukan pada 1997 menjadikan konstitusi lebih setara. Pemilu yang bebas dan damai pada 1999 menghasilkan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Indo-Fiji. Setahun kemudian, ia digulingkan dalam sebuah kudeta yang dipimpin oleh George Speight, seorang nasionalis Fiji garis keras. Demokrasi dipulihkan menjelang akhir 2000, dan Laisenia Qarase, yang telah memimpin pemerintahan sementara saat itu, terpilih sebagai Perdana Menteri. Keanggotaan Fiji di Persemakmuran dikenai sanksi karena kegiatan-kegiatan yang anti-demokratis sehubungan dengan kudeta 2000.

Untuk negara seukuran itu, Fiji mempunyai kemampuan angkatan bersenjata yang cukup berarti, dan telah menjadi penyumbang besar dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di berbagai belahan dunia. Kepala negara Fiji adalah seorang Presiden, yang dipilih oleh Great Council of Chiefs untuk masa jabatan 5 tahun. Meskipun jabatan presiden ini hanya sebagai simbolis belaka, tapi ia juga mempunyai "kekuatan tersimpan" yang bisa ia gunakan ketika negara mengalami krisis. Diberkahi dengan hutan, mineral, dan sumber daya ikan, Fiji adalah salah satu negara yang lebih maju dari negara-negara di kepulauan Pasifik, meskipun masih bergantung dengan sektor primer . Sumber daya alam termasuk kayu, ikan, emas, tembaga, minyak lepas pantai, dan tenaga air. Fiji mengalami periode pertumbuhan pesat pada tahun 1960 dan 1970 tetapi mengalami stagnasi pada 1980-an. Kudeta tahun 1987 menyebabkan kontraksi lebih lanjut.