Virus Corona dan Kota Wuhan Hubei Tiongkok

Virus Corona dan Kota Wuhan Hubei TiongkokKoronavirus adalah virus dari familia Coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Struktur tubuh virus (virion) ini terdiri dari membran, selubung lipid bilayer (envelope), glikoprotein yang menyerupai paku (spike), genom RNA positif, dan protein nukleokapsid. Glikoprotein koronovirus dapat berikatan dengan glikoprotein permukaan sel inang secara spesifik untuk memulai terjadinya infeksi. Koronavirus diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama, golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia, mulai dari kelelawar hingga manusia, sedangkan golongan 3 hanya ditemukan pada spesies avian (burung). Infeksi virus ini dapat menimbulkan gejala penyakit yang bervariasi, mulai dari hampir tidak timbul gejala apapun hingga gejala yang fatal dan cepat. Infeksi koronavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti bronkitis, ensefalitis, gastroenteritis, dan hepatitis.

Wuhan (Hanzi: 武漢) adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Kota ini adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya berjumlah 9.100.000 jiwa (2006). Ia juga telah memiliki jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou. Wuhan masa kini merupakan gabungan dari tiga kota yang berdekatan dan terletak di lembah Sungai Yangtze. Wilayah kota Wuchang dan Hanyang merupakan dua kota yang pertama bergabung dan memiliki benteng pertahanan bersama. Kota lain yang kemudian bergabung adalah Hankou.

Pada tahun 1920-an, Wuhan pernah menjadi ibu kota pemerintah Kuomintang yang dipimpin Wang Jingwei sebagai lawan dari Chiang Kai-shek. Wuhan memiliki dua lembaga pertanian terkemuka di Tiongkok: Universitas Pertanian Huazhong dan Lembaga Penelitian Tanaman Minyak dari Akademi Ilmu-ilmu Pertanian Tiongkok. Pada Desember 2019, Wuhan dikenal karena wabah coronavirus, yang memiliki gejala seperti SARS. Virus ini dijuluki Virus Wuhan karena infeksi awal virus tersebut berawal dari kota ini. Pada January 2020, dilaporkan bahwa otoritas Tiongkok mengisolasi kota dengan tujuan "memperlambat wabah" koronavirus. Usaha mengkarantina kota ini berpengaruh pada aktivitas transportasi darat maupun udara.