Setelah Indonesia heboh dengan musim batu akik bacan. Belum lama ini Indonesia dihebohkan oleh berlian raksasa 222 gram milik Kakek Qarasing warga Jalan Lasiming, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Demi kemananan, Kakek Qarasing menyimpan berlian-berliannya di sejumlah tempat di Sulawesi Selatan. Kakek Qarasing mengungkapkan sedikit rahasia tentang waktu di mana ia menemukan berliannya. Namun, Qarasing belum bersedia menyebut alamat lengkap lokasi penemuan berlian itu. Dia juga tutup mulut soal dari siapa dia mendapatkan berlian itu di Kabupaten Wajo.
Sebagian besar berlian alam diciptakan pada suhu tinggi, dalam kondisi tekanan tinggi sekitar 140-190 kilometer dari mantel bumi. Mineral dan karbon menyediakan sumber berlian karbon seperti tumbuh antara 1 miliar menjadi 3,3 miliar tahun. Letusan gunung berapi membawa berlian lebih dekat ke permukaan bumi, akhirnya terjadi pendinginan dan berubah menjadi batuan beku yang disebut lamproites dan kimberlites.
Karat sebagai pengukur berlian adalah massa satuan yang setara dengan 0,2 gram (200 mg). Berlian dan batu permata lainnya diukur berdasar berat bukan volume. Karat merupakan ukuran berlian, bersama dengan color, cut dan clarity yang akan menentukan harga sebuah berlian. Berlian dengan ukuran karat-karat lebih besar tidak selau berarti lebih baik. Dengan kualitas yang lebh tinggi, berlian yang lebih kecil mungkin lebih bernilai daripada berlian yang lebih besar tapi kualitasya rendah.
Temukan Tanaman Ini Dan Anda Akan Menemukan Berlian - Ilmuwan ungkap rahasia menemukan deposito berlian dengan hanya mencari tanaman pandan langka, yakni Pandanus candelabrum, tanaman gurun ini diklaim sebagai tanda ada deposito berlian tersimpan didalam tanah. Pandan ini memiliki daun yang runcing, tumbuh di atas tanah di hutan mirip dengan pohon bakau, dan tinggi 10 meter. Ilmuwan memastikan bahwa hanya dengan cara itu Anda dapat menghemat uang dan tenaga ketika akan berburu berlian di hutan. Steven Shirey, seorang ahli geologi yang mengkhususkan dirinya dalam penelitian berlian di Carnegie Institution for Science di Washington, DC.
Berlian Bernilai Tinggi Berhamburan di Lokasi Ini - Jika Anda yang menemukan, maka Anda berhak memiliki dan Anda Cukup bayar biaya masuk taman nasional tempat berlian ini berlokasi saja di Kawah Berlian Taman Negara di Murfreesboro, Arkansas, Amerika Serikat. Untuk menemukannya tidak dibutuhkan banyak keahlian lantaran hanya mencari di permukaan di wilayah yang memang terkenal akan temuan berliannya itu. Sejak taman tersebut dibuka tahun 1972, sudah ditemukan lebih dari 30.000 berlian. Berlian terbesar di AS, bernama Uncle Sam, ditemukan di sini tahun 1924. Besarnya 40,23 karat dan pada 1950-an, seorang wanita menemukan berlian 15,33 karat.
Dengan membayar tiket masuk, US$7 untuk dewasa (sekitar Rp75 ribuan) dan US$4 (sekitar Rp43 ribu-an) untuk anak usia 6 - 12 tahun. Ada letusan gunung api sekitar 100 tahun lalu yang menghasilkan kawah seluas 85 acre. Erupsi tersebut membawa batu dan mineral dari mantel Bumi ke permukan. Dan, seiring waktu, erosi membuang tanah yang lebih ringan dan meninggalkan materi yang lebih besar, termasuk berlian. Pakar geologi memperkirakan berlian ada karena tanahnya agak kehijauan, yang artinya mirip dengan tanah vulkanik yang hampir sama dengan ladang berlian di Afrika Selatan.
Berlian biasanya ditemukan dari pemilihan batu yang disebut kimberlit. Penelitian mengungkapkan cara lebih fokus menemukan berlian serta mengungkap rahasia mantel bumi. Kimberlit (nama kota di Afrika Selatan, Kimberley, tempat ditemukan berlian pertama) umumnya ditemukan di bagian paling tua kerak bumi. Ini bagian kecil dari bumi, tapi memiliki erupsi vulkanis yang ganas sehingga membawa material (termasuk berlian) ke permukaan. Kejadian paling baru erupsi kimberlit sekitar 40 juta tahun lalu, tulis sebuah studi oleh Kevin Burke, seorang ahli geologi Universitas Houston.
Penelitian Burke mengungkapkan bagaimana cara mendapatkan tempat terbaik untuk mencari kimberlit yang mengandung berlian. Berlian berada sekitar 2 ribu mil (3,2 km) di bawah permukaan bumi, pada batas antara inti dan mantel bumi. Benda berharga ini sering hadir di wilayah dengan suhu mencapai 4.000 derajat Celsius. Banyak bagian Afrika yang mengandung konsentrasi tinggi berlian. Karena benua ini mengandung kimberlit dan didorong oleh tenaga tertentu pada 540 juta tahun lalu.
Banyak orang dan perusahaan melakukan penggalian untuk menemukan berlian. Memang, mineral langka ini dihasilkan pada tekanan dan temperatur tinggi di kedalaman 140-190 kilometer di bawah permukaan bumi. Masalahnya, bagaimana mineral terkeras ini bisa naik ke permukaan bumi? Jawabannya ada dalam eksperimen yang dibuat Kelly Russell, ahli vulkanologi dari University of British Columbia Vancouver, Kanada. "Berlian didorong mendekati permukaan oleh gas karbon dioksida," kata Russell. Prosesnya mirip munculnya gelembung gas setelah membuka tutup botol minuman berkarbonasi.
Di perut bumi, tekanan menjadi sangat tinggi, yang membuat karbon dioksida terikat bersama batuan membentuk batuan karbonat. Kelly menggunakan batuan yang kaya akan karbonat ini sebagai sampel pada percobaan di laboratorium. Dia menaburkan mineral bernama orthopyroxene pada sampel. Setelah menunggu sekitar 20 menit, karbon dioksida pada batuan mulai meletup. Eksperimen ini mendekati apa yang terjadi di perut bumi. Lapisan mantel atas (7-400 km di bawah permukaan) mengandung 15-27 persen mineral orthopyroxene . Akibatnya, mineral ini mudah berinteraksi dengan batuan karbonat yang terdapat pada kedalaman 140-190 km.
Ketika hal itu terjadi, karbon dioksida terlepas dari material cair mendorong magma ke lapisan lebih atas dengan kecepatan 14 km per jam. Semakin mendekati permukaan, kandungan orthopyroxene semakin tinggi, sehingga membuat magma didorong semakin cepat. Perhitungan Russell menunjukkan magma terangkat dari kedalaman 120 km hanya dalam waktu 3-8 jam. Teori dorongan oleh karbon dioksida ini sejalan dengan yang terlihat di lapangan. Berlian sebagian besar ditemukan bercampur dengan batuan kimberlite yang padat. Batuan ini muncul di permukaan setelah terjadi erupsi akibat perubahan tekanan di perut bumi.
Begini Cara Membedakan Berlian Asli (Alami), Sintesis (Buatan), Stimulan Dan Biasa - Sebuah berlian juga dapat diproduksi secara sintetis melalui suhu tinggi, proses tekanan tinggi yang mensimulasikan kondisi di dalam mantel. Sebuah teknik yang sama sekali berbeda untuk membuat berlian disebut deposisi uap kimia. Sejumlah bahan non-berlian seperti silikon karbida dan zirkonia kubik menyerupai berlian dalam sifat dan penampilan sehingga mereka disebut stimulan berlian. Akibatnya, ada juga teknik yang dikembangkan untuk membedakan berlian stimulan, berlian sintetis, dan berlian alami.