Bank Soal UN SMP 2016 dan Pembahasannya

Bank Soal Un Smp 2016 dan PembahasannyaJadwal UN SMP 2016. Ujian Nasional (UNAS) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama segera dimulai pada hari Senin 9 Mei 2016. Hari Pertama UN dimulai dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Walaupun kita tinggal di Indonesia dan berbahasa Indonesia, namun pelajaran Bahasa Indonesia bukan pelajaran yang bisa dianggap enteng saja. Siswa SMP peserta UNAS 2016 benar-benar harus belajar untuk menguasai materi dengan baik agar bisa berhasil.

Memudahkan bagi pelajar SMP mengikuti Ujian Nasional (UN) 2016, Dilansir Hargatop dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) hari ini, Sabtu (7/5/2016), memberikan bocoran kisi-kisi soal Ujian Nasional (UN) 2016 bidang studi Bahasa Indonesia :

Membaca Non Sastra
Pada bab NonSastra ini peserta UN SMP 2016 bisa coba belajar tentang menentukan ide pokok teks, menyimpulkan isi teks, menyimpulkan pendapat (pro/kontra), dan meringkasisi teks.
Membaca Sastra
Pada bagian pelajaran diharapkan siswa SMP mampu menyimpulkan makna simbol dalam cerpen dan fabel, menyimpulkan isi tersirat dalam cerpen/fabel, dan menyimpulkan sebab/akibat konflik.
Menulis Terbatas
Dari bocoran Kisi-kisi soal-soal tersebut ada bagian dalam bab ini yang perlu diperhatikan yakni melengkapi teks dengan kata atau kalimat, menyusun urutan kalimat berbagai jenis teks, melengkapi kata, kalimat, paragraf.
Menyunting Kata, Kalimat, dan Paragraf
Dari bab ini siswa SMP peserta UN diharapkan mampu menunjukkan kesalahan penggunaankata, kalimat, kepaduan paragraf, menggunakan istilah dalam kalimat – menggunakankata bentukan (mengisi sesuai kaidah bentukan kata)
Menyunting Ejaan dan Tanda Baca
Siswa bisa menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan atau tanda baca.

Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah Budhi Masturi menilai soal ujian nasional tingkat SMP rawan terjadi kebocoran. “Kemungkinan sangat besar soal ujian nasional [UN] tingkat SMP terjadi kebocoran,” kata Budhi Masturi, Jumat (6/5/2016). Menurut dia, kebocoran soal tersebut baik yang dilakukan pengawas ujian sendiri maupun dari siswa. “Karena hasil dari UN ini nantinya untuk pertimbangan masuk ke sekolah jenjang selanjutnya. Sangat mungkin bermain tidak fair,” katanya. Ia mengatakan tim pemantau Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY-Jateng nantinya juga akan terjun ke beberapa sekolah untuk memantau keberlangsungan UN mulai 9 Mei.

“Kami tetap melakukan pemantauan pelaksanaan UN di sekolah. Juga kepada masyarakat, jika mengetahui ada indikasi kecurangan UN untuk melapor,” katanya. Budhi mengatakan saat ini anak-anak SMP saat ini juga sudah banyak yang menggunakan gadget. “Kami menengarai kebocoran soal UN dilakukan salah satunya melalui gadget,” katanya, seperti dikutip dari Antara. Ia berharap dalam pelaksanaan UN SMP ini tidak lagi ditemukan kasus kebocoran soal melalui aplikasi media sosial seperti saat UN di tingkat SMA. “Bagaimanapun juga ini tetap harus diwaspadai, pengawas ujian juga kami imbau untuk lebih cermat dalam melakukan pengawasan saat pelaksanaan UN,” katanya.