Artis cilik adalah sebutan bagi selebritis yang merintis karier di usia kanak-kanak (14 tahun ke bawah). Artis cilik bisa berupa aktor, aktris, penyanyi, maupun multiprofesi. Selebritis dewasa yang semasa kecilnya sudah menjadi artis seringkali diidentifikasikan sebagai “mantan artis cilik”. Umumnya, kualitas seorang artis cilik di belantika hiburan tidak harus mumpuni, karena biasanya poin penilaian serta nilai jual seorang artis cilik yang paling utama adalah kepolosan dan kelucuan mereka. Tapi tak sedikit pula artis cilik yang memang terbukti mampu menunjukkan kualitas wahid yang tak kalah dengan artis-artis senior mereka, bahkan berhasil meraih penghargaan tertentu. Berikut Para Penyanyi Cilik yang Populer pada Tahun 70an :
Chicha Koeswoyo - Mirza Riadiani Kesuma (lahir di Jakarta, 1 Mei 1968; umur 50 tahun; lebih dikenal dengan nama Chicha Koeswoyo) adalah salah satu penyanyi dan aktris Indonesia. Ia adalah anak tertua dari Nomo Koeswoyo, anggota grup Koes Bersaudara dengan istrinya Fatimah Francisca. Ia memiliki 2 orang adik yaitu Hellen Koeswoyo dan Reza Wicaksono Koeswoyo. Perjalanan karier bernyanyi Chicha dimulai tahun 1975. Chicha Koeswoyo bisa dikatakan sebagai penyanyi cilik pertama yang membuat album rekaman di Indonesia. Keberhasilannya menjadikan pelopor bagi penyanyi cilik lainnya pada masa itu. Jejaknya ini diikuti pula oleh adik kandungnya Hellen Koeswoyo dan sepupunya Sari Yok Koeswoyo. Tahun 1985 Chicha memutuskan menjadi mualaf. Chicha menikah dengan Andi Indra Kesuma dan dikaruniai anak, yaitu Andi Rahmat Aqil Kesuma dan Andi Kinaya Putri.
Adi Bing Slamet - Ferdinand Syah Albar (lahir di Jakarta, 6 Mei 1966; umur 52 tahun) adalah seorang penyanyi yang juga bintang sinetron berkebangsaan Indonesia. Dia dikenal sejak kecil sebagai bintang cilik. Dia sudah mengeluarkan album sekitar 20 buah. Adi Bing Slamet adalah putra dari Bing Slamet dan Ratna Komala Furi, pelawak senior Indonesia dan saudara kandung dari Iyut Bing Slamet dan Uci Bing Slamet, penyanyi-penyanyi senior Indonesia. Adi menikah dengan Nurjanah pada 7 Mei 1992, ia juga merupakan ayah dari aktris Ratna Kharisma Adzana dan paman dari aktris film dan sinetron Ayudhia Bing Slamet.
Yoan Tanamal - Johana Maria Frances (1971) atau lebih dikenal dengan nama Yoan Tanamal adalah anak dari pasangan Enteng Tanamal dan Tanty Yosepha yang terkenal sebagai penyanyi cilik Indonesia pada era 70-an. Joan sukses di album pertama Si Kodok yang membawa namanya sejajar dengan penyanyi - penyanyi cilik pada masa 70-an. Yoan sangat lucu dan menggemaskan ketika merilis album ini. Tidak heran namanya langsung melejit dan lagu Si Kodok dan Goyang goyang juga menjadi lagu yang banyak dinyanyikan anak-anak pada masa itu. Album ini didukung penuh oleh orangtua Joan, Enteng Tanamal dan Tanty Yosepha. Hits lain dari album ini antara lain "Aku sedih", "Yoan Sakit", dan bahkan lagu "Mandi Pagi" pada waktu itu menjadi lagu iklan sebuah sabun mandi keluarga.
Sari Yok Koeswoyo - Herning Hapsari (lahir di Jakarta, 20 Agustus 1968; umur 50 tahun) adalah penyanyi cilik di era tahun 1970-an. Herning merupakan anak pertama dari Yok Koeswoyo salah seorang personel dari group band Koes Plus dengan istri pertamanya asal Tomohon, Minahasa, Maria Sonya Tulaar. Ibunya meninggal pada tahun 1974 akibat kecelakaan mobil ketika ia dan adiknya alm. Rangga Panji Koeswoyo masih kecil. Ayahnya kemudian menikah lagi dengan seorang wanita Prancis yang bernama Michelle Beguin yang membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang. Sari Yok Koeswoyo mulai aktif dalam bernyanyi sejak tahun 1976 mengikuti jejak sepupunya Chicha Koeswoyo. Album perdananya yang bertitel Kemarau di luar dugaan langsung meraih penghargaan rekaman emas dan mengangkat namanya sebagai penyanyi anak-anak membayangi Chica Koeswoyo dan Yoan Tanamal.
Bobby Sandhora - Mochamad Alexander atau yang akrab dengan Bobby Sandhora Muchsin (lahir di Solo, 5 Juli 1972; umur 46 tahun) adalah penyanyi Indonesia yang populer pada tahun 70'an. Terlahir sebagai anak pasangan dari Muchsin Alatas dan Titiek Sandhora memungkinkan Bobby untuk eksis berkarier, karena kebetulan penyanyi-penyanyi cilik pada masa itu rata-rata adalah anak-anak dari penyanyi kondang. Kemunculan Bobby di album ini melejitkan hits "Papa Mama Sayang Bobby". Ketika Bobby beranjak besar dan suaranya tidak 'polos' lagi, selling point itu jadi tidak dimiliki lagi. Lagu keduanya kurang hits, karena penyanyi ini beranjak besar dan suaranya berubah.
Vien Is Haryanto - Vien Adiyanti adalah penyanyi mantan cilik yang merupakan anak dari pengarang lagu senior alm Is Haryanto. Namanya terkenal dan sejajar dengan penyanyi cilik tahun era 1970an. Pertama kali terjun ke dunia tarik suara saat berusia 6 tahun. Saat itu ia kerap mengikuti ayahnya rekaman di beberapa studio musik. Suatu ketika di studio Remaco, ia bertemu penyanyi cilik Chicha Koeswoyo yang sedang rekaman untuk album Berbaris vol. 2. Oleh ayahnya ia ditanya apakah ingin menyanyi seperti Chicha. Vien mengiayakan dan oleh ayahnya langsung dibuatkan lagu-lagu untuknya hingga terkumpul dalam album berjudul Bebek-Bebekku. Album yang diproduksi Purnama Record tahun 1976 itu ternyata mendapat sambutan bagus di pasar dan langsung melambungkan nama Vien Is Haryanto sebagai penyanyi cilik.
Santi Sardi - Santi Sardi (lahir di Jakarta, 3 Juni 1969; umur 49 tahun) adalah putri sulung dari seniman biola legendaris Idris Sardi yang juga mengikuti langkah ayahnya. Penyanyi cilik di era tahun 1970an, seangkatan dengan penyanyi-penyanyi cilik antara lain Chicha Koeswoyo dan Yoan Tanamal selain bernyanyi ia juga bermain film layar lebar. Santi sempat mendapatkan peran utama di film Jangan Menangis Mama yang di sutradarai oleh Sofia W.D. dan Film Anak-Anak Tak Beribu yang dimainkan oleh adiknya sendiri Ajeng Trian Sardi dan Lukman Sardi.
Diana Papilaya - Diana Martini Papilaya (lahir 29 Januari 1967; umur 52 tahun) adalah penyanyi cilik di era tahun 1970-an. Nama Diana Papilaya mencuat lewat lagunya "Paman Dari Mana" dengan dibantu oleh artis kawakan A.Hamid Arief dan Ratmi B29. Saat ini Diana menekuni bisnis homeschooling, ia adalah prinsipal FISHomeschool Indonesia. Diana meraih gelar kesarjanaan Teknik Arsitektur dari Universitas Trisakti. Diana kemudian menikah dan kemudian berpindah agama memeluk agama Islam, namun pada 9 Agustus 2008, ia dibaptis kembali oleh Gereja Advent.
Ira Maya Sopha - Hyra Maya Sopha (lahir di Jakarta, 21 Maret 1968; umur 50 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Ira Maya Sopha adalah penyanyi dan pemain film Indonesia. Ira dikenal sebagai penyanyi cilik pada era 70-an yang seangkatan dengan penyanyi - penyanyi seperti Chicha Koeswoyo, Dina Mariana, Diana Papilaya, Nourma Yunita, Ria Irawan dan Adi Bing Slamet. Pada masa kejayaannya sebagai artis cilik Ira Maya Sopha sangat identik dengan tokoh dongeng Cinderella pada operet Cinderella yang pernah dipentaskan pada tahun 1978 dan pada operet itu ia bermain bersama dengan Dina Mariana.
Dina Mariana - Dina Mariana Heuvelman (lahir di Djakarta, 21 Agustus 1965; umur 53 tahun) adalah seorang penyanyi dan pemeran Indonesia era tahun 70 dan 80-an. Ia memiliki darah Belanda dari ayahnya dan Gorontalo dari ibunya. Dina terkenal sebagai penyanyi cilik era 70-an. Dina pun masih sering disebut sebagai mantan penyanyi cilik meski pernah mencetak hits sebagai penyanyi remaja dengan lagu "Ingat Kamu" di akhir 1980-an. Selama kariernya, Dina telah merilis 35 album dan membintangi 21 film layar lebar, 1 Sinetron seri 26 episode, dan 3 sinetron lepas. Pada Ramadhan 1428 H (September 2007), Dina merilis album bertajuk title "12 Kumpulan Lagu Anak Indonesia", dengan hits Jalan Menuju Allah ciptaan AT Mahmud. Dina menikah dengan Radian Ratulangi Sugandi dan dikaruniai tiga orang anak, Ezra Mandira Sugandi, Ewaldo Andipo Sugandi, dan Elyshia Nashira Ramandina Sugandi.
Puput Novel - Puput Novel (lahir di Jakarta, 31 Agustus 1974; umur 44 tahun) adalah seorang penyanyi, pemeran, dan presenter berkebangsaan Indonesia. Puput yang memiliki darah seni dari orang tuanya mulai terjun ke dunia hiburan sebagai penyanyi sejak masih anak-anak di era 1970an. Selanjutnya ia berprofesi sebagai aktris film dan sinetron di dunia hiburan tanah air. Ia juga pernah menjadi presenter dibeberapa stasiun TV. Selain itu Puput juga pernah didaulat sebagai perwakilan Asia Bagus di Singapura. Puput telah menghasilkan 36 album rekaman yang terdidiri dari 28 album cilik dan 8 album remaja dan dewasa. Empat buah Golden Record telah diraihnya dengan kriteria penjualan album terbanyak dan album terbaik pada saat itu.