Bajakah Tanaman Penyembuh Kanker dari Kalimantan Tengah. Tanaman Bajakah sudah menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat di daerah Kalimantan Tengah untuk menghilangkan kanker. Daldin warga suku Dayak asli di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang menemukan pertama kali dan dia pula yang memberi nama tumbuhan ini. Namun para ahli mengimbau masyarakat yang menderita kanker untuk tetap mengimbanginya dengan obat konvensional dan menjadikan bajakah sebagai suplemen saja.
Bajakah, demikian nama tumbuhan yang bisa menyembuhkan total sakit kanker. Dikatakan tumbuhan ini disebut bisa menyembuhkan total, bukan meringankan sakit kanker. Tumbuhan ini disebut bisa menghilangkan sel kanker yang ganas sekalipun. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tumbuhan ini memiliki kandungan anti-oksidan ribuan kali lipat dari jenis tumbuhan lain yang pernah ditemukan. Tumbuhan ini hanya hidup di hutan.
Hutan Tempat Tumbuh Bajakah Berjarak 2 km dari Kota Palangkara di lokasi yang tidak bisa dilalui mobil di tengah hutan di antara lahan gambut dengan air yang berwarna coklat namun jernih. Pohon yang dikatakan langka ini sepintas seperti pohon biasa, sulit dibedakan dengan tanaman lain. Bedanya, pohon ini tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang kuat dan cukup besar. Ia bisa merambat pada ketinggian 5 meter lebih hingga ke puncak pohon lain yang dirambatinya. Akarnya menghujam di dasar aliran air lahan gambut. Tumbuhan ini hanya hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk, tertutup rimbunnya hutan.
Kabar mengenai dua siswa asal SMA Negeri Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, yang meraih medali emas di World Invention Creativity Olympic (WICO), Seoul, Korea Selatan disambut antusias oleh masyarakat Indonesia. Dalam kabar yang beredar, keduanya disebut menemukan obat penyembuh kanker dari akar tumbuhan Bajakah (tumbuhan khas Kalimantan Tengah) yang dibubukkan. Ketika bubuk Bajakah diuji cobakan ke tikus, Anggina dan Aysa menemukan bahwa sel tumor bisa menghilang dalam waktu dua minggu. Hasil penelitiannya tersebut kini telah dikemas dalam bentuk produk berupa bubuk Akar Bajakah yang dapat dikonsumsi layaknya minum teh seduh.